Rabu, 10 April 2013

2. Mencari salah satu mitos disuatu tempat

a. Definisi Mitos Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas. b. Sejarah atau Tempat Kejadian suatu Mitos Saat mempelajari tentang sejarah kucing dan kita juga belajar sesuatu tentang manusia. Betapa manusia sangat menghormati, memuja dan menyayangi kucing, tetapi dilain zaman dan waktu, manusia juga banyak menghabisi dan menyiksa kucing. Pada awalnya kita mengidolakan kucing dengan mendirikan monument dan berbagai ritual. Kemudian kita mengusir dan membunuh mereka, karena dianggap berhubungan dengan setan, penyihir dan dunia kegelapan. Kemudian dunia kita menjadi korban wabah penyakit yang ditularkan oleh tikus. Kemudian kita teringat kembali kemampuan istimewa dan bakat luar biasa kucing dalam memburu dan membasmi tikus. Kemudian kita menyediakan kembali tempat bagi kucing dalam kehidupan dan kebudayaan kita. Kali ini disertai kepercayaan mengenai kekuatan dan keistimewaan kucing untuk meramal dan menyebuhkan penyakit. Manusia mulai menafsirkan gerakan tubuh mereka untuk meramalkan cuaca serta keberuntungan baik dan buruk. Kita mulai memperlajari diri kita sendiri dengan menafsirkan mimipi-mimpi kita tentang kucing. Kucing telah membantu manusia dalam masa perang, dan mereka telah membantu pelaut baik dikapal maupun didaratan. Kucing telah melakukan apa yang tidak dilakukan binatang lain. Diluar itu semua, tidak peduli tingkat atau sifat hubungan antara manusia dan kucing, kucing tetap mempertahankan kemandirian mereka. Mereka berburu dan membunuh tikus bukan karena kita menyuruh mereka. Dalam hubungan kasih sayang kita dengan kucing, ada kemungkinan bahwa kita, manusia mendapatkan manfaat yang lebih besar dari yang diterima oleh kucing dari kita. Sekarang, kita kembali mengagungkan mereka, kali ini dengan menyisipkan berbagai bentuk mereka di sekitar kita: dimuseum, pada buku, iklan, kartu ucapan, wallpaper handphone, gambar dan video lucu di Internet bahkan pada film. Kucing terdapat dalam berbagai literature, seni yang kita buat, music yang kita buat dan berbagai bentuk kreatif lain. Sejarah membuktikan bila kita berbuat baik, hasil yang didapat baik pula. Bila tidak berbuat baik kepada kucing, wabah penyakit pernah terjadi sebagai akibatnya. c. Contoh-contoh Mitos Begitu banyak contoh-contoh mitos yang ada di indonesia. karena kita tahu sendiri bahwa memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia. 1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara) 2. Cerita barong di Bali. 3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali. 4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan) 5. Cerita Joko Tarub 6. Cerita Dewi Nawangwulan 7. Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba tertimpa cicak. 8. Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak mengundang hawa nafsu. 9. Jangan bersiul pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur. 10. Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya. 11. Dan lain sebagainya d. Nilai-nilai kemanusiaan Saat mempelajari tentang sejarah kucing dan kita juga belajar sesuatu tentang manusia. Sejarah membuktikan bila kita berbuat baik, hasil yang didapat baik pula. Bila tidak berbuat baik kepada kucing, wabah penyakit pernah terjadi sebagai akibatnya. Sumber Pustaka: 1. http://www.kucingkita.com/fakta-kucing/sejarah-kucing-dan-manusia 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos 3. http://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/ 4. http://yogi-ilmubudaya.blogspot.com/2012/03/definisi-mitos.html 5. http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/pengertian-dan-contoh-contoh-mitos-di.html

1. Menyusun klasifikasi Ilmu Pengetahuan:

a. Definisi Ilmu Pengetahuan Ilmu atau Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Menurut Kamus Bahasa Indosnesia yang telah disempurnakan, Ilmu Pengetahuan adalah suatu bidang yang disusun dengan sistematis berdasarkan metode tertentu, untuk dapat dimanfaatkan sebagai penjelas gejala tertentu. (Admojo, 1998). Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengetahui pengetahuan yang dimiliki. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. b. Sejarah Ilmu Pengetahuan Sejarah ilmu pengetahuan itu berjalan lambat karena harus berevolusi dari waktu ke waktu tidak seperti sejarah sesuatu atau mungkin yang lain akan cepat prosesnya bahkan bisa frontal. Keberadaan ilmu pengetahuan pada waktu dahulu dijaman awalnya era kehidupan manusia masih berbaur dengan penegrtian mitos, sehingga sulit untuk membedakannya. Akan tetapi, waktu demi waktu manusia dapat merasakannya dan mengerti perbedaannya, namun tetap selalu tidak terlepas dari mitos. Secara garis besar, Amsal Bakhtiar membagi periodesasi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan menjadi empat periode, yaitu pada zaman Yunani kuno, pada zaman Islam, pada zaman Renaisans dan modern, dan pada zaman kontemporer. Periodeisasi ini mengandung tida kemungkinan. Pertama, menafikan adanya pengetahuan yang tersistem sebelum zaman Yunani Kuno. Kedua, tidak adanya data historis tentang adanya ilmu sebelum zaman Yunani Kuno yang sampai pada kita. Ketiga, Bakhtiar sengaja tidak mengungkapnya dalam bukunya. Jika kemungkinan pertama terjadi, maka informasi dari teks-teks agama tentang nama-nama yang Adam ketahui, misalnya, tidak termasuk ilmu tetapi hanya pengetahuan belaka. Jika kemungkinan keduanya benar, maka bukan berarti pengetahuan yang tersistem hanya ditemukan dan dimulai pada zaman Yunani Kuno, tetapi ia sudah ada sebelumnya, hanya saja informasinya tidak sampai pada kita. Jika kemungkinan ketiga yang berlaku, maka penulis perlu mengungkapnya meski hanya sekilas karena keterbatasan referensi yang ada pada penulis. Menurut George J. Mouly, permulaan ilmu dapat disusur sampai pada permulaan manusia. Tak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan beberapa hubungan yang bersifat empiris yang memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia. Masa manusia purba dikenal juga dengan masa pra-sejarah. c. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Salah satu klasifikasi Ilmu : • Ilmu Alam (Natural Wissenscharft), Ilmu Alam atau Eksakta • Ilmu Moral : Ilmu Sosial, Ilmu Humaniora Dalam pengetahuan khazanah kontemporer, istilah ilmu dalam klasifikasi An-Nabhani diatas identic denagn ilmu-ilmu alam (natural sciences), yang sering disinkat sains, sedangkan tsaqafah kurang lebih identic dengan ilmu-ilmu social (social sciences). Sebagian intelektual seperti Jujun S. Suriasumantri, mengklasifikasikan pengetahuan menjadi cabang besar, yaitu ilmu (sciences), (yang mencakup ilmu-ilmu alam dan social) dan humaniora (humanities). Humaniora menurut Elwood adalah seperangkat sikap dan perilaku moral manusia terhadap sesamanya yang meliputi filsafat, moral, seni, sejarah dan bahasa. Sedangkan menurut buku The World Book Encyclopedia membagi sains menjadi: 1. Matematika dan Logika (Mathematics and Logics) Contohnya : aritmatika, akjabar, kalkulus dan statistic. 2. Ilmu Fisika (The Physical Sciences) Contohnya : Astronomi, kimia, geologi, meteorology, fisika. 3. Ilmu Kehidupan (The Life Sciences) Contohnya: Zoologi, botani, fisiologi, taksonomi dan ekologi. 4. Ilmu Sosial (Social Sciences) Contohnya: Antropologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi dan ilmu social. d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan mempunyai sifat, antara lain: - Sistematik - Konsisten (antara teori yang satu dengan yang lain tidak bertentangan) - Eksplisit (disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil) - Ilmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah) - Bukan satu, melainkan banyak (plural) - Bersifat terbuka (dapat dikritik) - Berkaitan dalam memecahkan Jadi setiap ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan bila memiliki ciri-ciri atau karakteristik umum diatas. Berikut karakteristik dari tiap klasifikasi ilmu pengetahuan yang telah dikemukakan diatas : • Ilmu humaniora Ilmu humaniora atau ilmu kebudayaan yang meliputi : sastra, sejarah, ilmu pendidikan dan ilmu filsafat. Obyek dari ilmu ini adalah hasil tindakan manusia dan sifatnya subjektif. Hasilnya adalah manusia akan lebih menghargai hasil karya manusia lainnya. Salah satu maksud humaniora yaitu meluruskan jalan untuk pendidikan yang lebih lengkap dan harmonis. Metodologinya adalah menganalisa hasil karya manusia yang tampak dalam dunia empiris. • Ilmu social Ilmu social meliputi ilmu hokum, ilmu ekonomi, ilmu social politik, ilmu ketatanegaraan. Obyeknya adalah hasil tindakan manusia, bersifat subyektif. Hasilnya manusia akan lebih toleran dengan manusia yang lainnya. • Ilmu eksakta dan tekhnik Ilmu eksakta dan tekhnik meliputi ilmu hayat, ilmu kedokteran, ilmu farmasi ilmu kedokteran hewan, ilmu pertanian, ilmu pasti dan alam, ilmu tekhnik dan ilmu biologi. Obyek dari ilmu pengetahuan ini adalah alam dan bersifat obyektif. Hasilnya adalah manusia akan lebih memperoleh kemudahan dalam menjalankan hidup. e. Contoh Ilmu Pengetahuan Adapun contoh-contoh ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut: a. Ilmu alam : Ilmu Kimia, Ilmu Biologi, dan Ilmu Fisika b. Ilmu Sosial : Antropologi, Ekonomi, Geografi, Hukum Linguistik, Pendidikan, Politik, Psikologi, Sejarah, dan Sosiologi. c. Ilmu Budaya: Bahasa dan Kesenian Sumber Pustaka: 1. http://wandi2305.wordpress.com/2010/10/03/pengertian-perbedaan-contoh-kegunaan-ilmu-pengetahuan/ 2. http://muhfaturrohman.wordpress.com/2012/10/18/karakteristik-dan-klasifikasi-ilmu-pengetahuan/ 3. http://id.m.wikipedia.org/wiki/ilmu 4. http://iptek-terbaru.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-sejarah-ilmi-pengetahuan.html?m=1 5. http://msubhanzamzami.wordpress.com/2010/11/11/sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan/